Dark Academia

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dark Academia
Saat Universitas Pertahanan (Unhan) RI memberikan gelar profesor kehormatan kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Foto: dok Unhan

jpnn.com - Megawati Soekarnoputri dikukuhkan menjadi profesor di Universitas Pertahanan, lalu diangkat menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sebelumnya, anak Mega yang sekaligus putri mahkota, Puan Maharani, juga sudah dikukuhkan sebagai doktor kehormatan di Universitas Diponegoro, Semarang.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir sedang antre menunggu giliran dapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Sebelumnya, sudah ada Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini—saat masih menjabat wali kota Surabaya--juga mendapat gelar doktor kehormatan dari Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.

Wakil Ketua DPR dan politisi Partai Demokrat Agus Hermanto dikukuhkan menjadi profesor kehormatan di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kakak ipar Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, sudah terlebih dahulu diangkat menjadi profesor kehormatan di Universitas Pertahanan.

Obral gelar kehormatan ini makin banyak terjadi beberapa tahun terakhir. Menjelang tahun politik 2024 obral gelar kehormatan kelihatannya bakal makin ramai. Sebagian akademisi menangisi fenomena ini.

Namun, para rektor pemimpin universitas, malah terlihat dengan senang hati ikut ambil bagian dalam obral gelar ini.

Beberapa dosen membentuk konsorsium menolak obral gelar kepada Maruf Amin dan Erick Thohir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News