Darmono: Pendidikan Agama Tidak Perlu Diajarkan di Sekolah
Kamis, 04 Juli 2019 – 17:14 WIB
Dia menyarankan Presiden Joko Widodo untuk meniadakan pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama harus jadi tanggung jawab orang tua serta guru agama masing-masing (bukan guru di sekolah). Pendidikannya cukup diberikan di luar sekolah, misalnya masjid, gereja, pura, vihara, dan lainnya.
BACA JUGA: Pembina Honorer Sebut 6 Tokoh Ini Layak jadi MenPAN RB
"Kalau mau merawat persatuan dan kesatuan bangsa, itu harus dilakukan. Cuma saya melihat presiden tersandera oleh berbagai macam kepentingan politik. Jika ini tidak diubah, sampai kapan pun agama akan dijadikan alat politik indentitas," tandasnya. (esy/jpnn)
Praktisi pendidikan Setyono Djuandi Darmono menilai, mata pelajaran pendidikan agama tidak perlu diajarkan di sekolah.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama
- Yandri Susanto: Ponpes Amanatul Ummah yang Memiliki 14 Ribu Santri Sangat Menginspirasi
- Menko PMK: Sekolah Berbasis Agama Sangat Dibutuhkan
- HNW Minta Peran Ponpes sebagai Sokoguru Pendidikan Agama di Indonesia Dikokohkan
- Kemenag Siap Bentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Pendidikan Agama & Keagamaan
- Ganjar Serahkan Dana Hibah Rp 434 Miliar untuk Pendidikan Keagamaan & Insentif Guru Agama