DARURAT! 30 Ribu Warga Marawi Stres Berat

DARURAT! 30 Ribu Warga Marawi Stres Berat
Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbagi duka dengan salah seorang keluarga marinir FIlipina yang tewas dalam kontak senajata di Marawi. Foto-foto: AFP

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan, negaranya akan membantu orang-orang yang terdampak perang di Marawi. Negeri Kanguru itu bakal memberikan bantuan PHP 799 juta atau setara dengan Rp 211,4 miliar. Bantuan tersebut dikucurkan berkala selama empat tahun.

’’Australia akan menyediakan layanan konseling dan perlindungan anak untuk sekitar 360 ribu penduduk Marawi yang terpaksa melarikan diri dari rumahnya,’’ ujar Bishop di sela-sela acara KTT ASEAN di Manila, Filipina, kemarin.

Sementara itu, Militer Filipina (AFP) kembali membombardir Marawi dari udara Senin (7/8). Serangan tersebut diharapkan bisa menghancurkan bom-bom rakitan yang ditanam militan Maute di desa-desa yang mereka kuasai. AFP kembali mengintensifkan serangan udara. Sebab, sehari sebelumnya dua prajurit mereka tewas karena bom rakitan.

Gara-gara kondisi yang belum aman itu, proses belajar-mengajar di Mindanao State University (MSU) belum bisa dilaksanakan. AFP meminta waktu dua pekan lagi untuk memastikan situasi benar-benar aman. Sampai kemarin, bangunan milik MSU masih utuh dan bisa dipakai kapan saja begitu konflik selesai.

’’MSU adalah simbol kehidupan di kota Marawi. Tempat tersebut adalah pusat pengetahuan dan kami harus membuka perkuliahan secepatnya,’’ ujar Juru Bicara Komando Mindanao Barat Kapten Jo-Ann Petinglay. AFP yakin pendidikan adalah unsur penting untuk menangkal radikalisme. (Philstrar/ManilaBuletin/ABS-CBN/sha/c22/any)


Mendadak kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, dan kerap mendengar suara desingan peluru adalah kenyataan hidup yang terlalu berat ditanggung ratusan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News