Darurat Kenakalan Anak, Psikolog Turun Tangan

Darurat Kenakalan Anak, Psikolog Turun Tangan
Pelajar bolos sekolah. Foto: Pojokpitu/JPG

jpnn.com, SURABAYA - Maraknya kasus kenakalan anak dan remaja di Surabaya mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya, sekumpulan psikolog dan terapis mitra Pemkot Surabaya. Mereka menggagas adanya pendampingan bagi anak-anak di sekolah.

Sebagai langkah awal, mereka mengadakan lokakarya untuk mengasah kemampuan mereka dalam melakukan pendampingan.

"Tiap kasus kenakalan anak dan remaja perlu pendekatan yang berbeda. Lokakarya ini lebih ditekankan pada kasus-kasus tertentu," ujar praktisi psikolog Fatchul Munir dalam lokakarya yang digelar di Hotel Bidakara.

Munir dan koleganya menganggap, Surabaya mengalami darurat kasus kenakalan anak dan remaja.

Dia menyebutkan penemuannya bahwa semakin banyak anak usia sekolah dasar (SD) yang sudah merokok, terjangkit narkoba, hingga seks dini.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan keluarga dan sekolah tidak melakukan pendampingan maksimal. "Akhirnya pemkot yang bisa mengambil alih untuk pendampingan," ujar Munir.

Menurut dia, psikolog saat ini tidak bisa sekadar menyampaikan pesan. Namun harus melakukan pendampingan berkelanjutan.

Munir mencontohkan ketika ada temuan anak merokok di SD. "Jika ditemukan sepuluh, mereka kami dampingi, minimal dua anak yang berubah total," ujarnya.

Tuap kasus kenakalan anak dan remaja yang terjadi di perkotaan perlu pendekatan yang berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News