Darurat

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Darurat
Muhadjir Effendy. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tidak ada filosofi di balik pemakaian topi itu. Ia memakainya karena staf sudah menyiapkan untuk dipakai.

Dengan bintang empat itu Muhadjir layak disebut sebagai "Jenderal Muhadjir".

Sebagai koordinator menteri, layak saja Muhadjir disejajarkan dengan jabatan seorang jenderal. Sama dengan menteri koordinator, Muhadjir mengomandoi banyak kementerian strategis di lingkungan sosial, pendidikan, agama, budaya, dan kesehatan.

Anak buah Muhadjir banyak yang jenderal aktif maupun pensiunan. Jenderal purnawirawan Fachrul Razi adalah anak buah Muhadjir ketika sang jenderal menjadi menteri agama.

Sekarang, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Ganip Wasrsito adalah bawahan Muhadjir.

Karena itu tidak ada yang salah kalau Muhadjir menyandang empat bintang di topinya, bukan di pundaknya.

Beberapa hari belakangan ini Jenderal Muhadjir mengagetkan banyak orang dengan pernyataannya bahwa Indonesia sedang berada pada kondisi darurat militer. Banyak yang terkejut dengan pernyataan itu. Ada juga yang mengira Muhadjir salah ucap.

Dalam kunjungannya ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (16/7), Muhadjir menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami darurat militer meski tidak terdeklarasikan.

Seharusnya yang memegang komando sekarang adalah Jenderal Muhadjir, bukan jenderal yang lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News