Data Riset Analitika: Gerindra Teratas, PSI Lolos ke Senayan

Nasdem dan PKS berebut efek elektoral Anies, di mana Nasdem merupakan partai yang pertama kali mengusung, sedangkan basis pemilih PKS lebih kuat dalam mendukung Anies. Elektabilitas PKS sedikit lebih baik, mencapai 5,1 persen, sedangkan Nasdem 4,7 persen.
Sementara itu Demokrat yang berpindah koalisi dari semula mendukung Anies menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran harus puas dengan elektabilitas 5,0 persen.
“PKS dan Demokrat semula sama-sama menempatkan diri sebagai oposisi dan berada di luar pemerintahan Jokowi, di mana sebelumnya Demokrat cukup pintar memimpin gerbong oposisi dalam melancarkan kritik terhadap berbagai kebijakan Jokowi,” lanjut Nana.
Posisi itu kini diambil PKS, bahkan oleh Nasdem dan PKB yang merupakan dua partai pemerintah pengusung Anies-Muhaimin, yaitu.
“Partai-partai oposisi dan pengkritik Jokowi mendominasi jajaran papan tengah elektabilitas,” Nana menjelaskan.
Selain itu ada PAN dengan elektabilitas 4,6 persen, atau sedikit di atas PSI.
“Peluang PSI lolos ke Senayan disumbang oleh asosiasi partai itu dengan Presiden Jokowi, terutama sejak masuknya Kaesang, serta dukungan terhadap Prabowo-Gibran,” papar Nana.
Perpecahan Jokowi dengan PDIP memberi peluang bagi PSI untuk berkembang menjadi kendaraan politik bagi Jokowi.
Survei Data Riset Analitika dilakukan pada 20-25 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili 38 provinsi.
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Konon, Gerindra Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Agar Bicara Hati-Hati Soal Isu Sensitif
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres