Daya Serap Bulog Anjlok 50 Persen, Petani Mulai Menjerit

Daya Serap Bulog Anjlok 50 Persen, Petani Mulai Menjerit
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Para petani mengeluhkan rendahnya harga gabah. Namun, upaya Bulog untuk menyerap gabah mereka tak kunjung datang.

Udin Saefudin, seorang petani menyebutkan, turunnya harga gabah memang sudah menjadi tren ketika musim panen.

Jika tak naik berarti turun. Tanpa adanya faktor yang pasti petani lagi-lagi menjadi objek permainan tengkulak demi meraup keuntungan.

Menurut Udin, mereka tidak menyangka harga gabah turun hingga Rp 1.000 per kilogram.

Harga gabah yang sebelumnya menembus Rp 4.200 per kilogram, kini berada pada angka Rp 3.200 per kilogram.

Penurunan kinerja Bulog ini memang diakui oleh Perum Bulog Sub Drive Cirebon. Kasi Pengadaan Dadang Unanda mengatakan, hingga April 2017 ini, Perum Bulog Sub Drive Cirebon baru bisa menyerap gabah sebanyak 17.500 ton atau 13 persennya dari target prognosa sebanyak 150.500 ton setara beras.

Padahal, penyerapan yang dilakukan Bulog hingga posisi bulan yang sama di tahun 2016 lalu, telah berhasil menyerap sebanyak 33 ribu ton setara beras.

“Hingga akhir tahun ini, Bulog menargetkan prognosa pengadaan hingga mencapai 150.500 ton setara beras.. Namun sampai dengan April 2017, target prognosa akhir tahun baru terserap 13 persennya atau terserap hingga 17.500 ton setara beras,” tutur Dadang.

Kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) menyerap gabah petani kembali dipertanyakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News