Deddy Yevri Sitorus Meminta Distribusi Vaksin Covid-19 Dipantau Menggunakan Teknologi 

Belajar dari Kasus Alat Tes Bekas dan Jual Beli Vaksin Secara Ilegal

Deddy Yevri Sitorus Meminta Distribusi Vaksin Covid-19 Dipantau Menggunakan Teknologi 
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus. Foto: dok pribadi for JPNN

Oleh karena itu, Deddy menegaskan harusnya vaksin ini termonitor terus, apabila sudah diberi barcode. "Buat apa pakai barcode, kalau tidak bisa memonitor vaksinnya. Pakai teknologi bisa, kok, itu," kata Deddy.

Ketiga, Deddy meminta sosialisasi dan edukasi mengenai vaksin Covid-19 makin diperkuat. Sebab, ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia. Seharusnya, tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat sudah bisa memahami jenis dan karakter vaksin-vaksin tersebut.

"Misalnya, kita (Indonesia) pakai (vaksin Covid-19 buatan) Sinovac, orang banyak bilang kurang efektif. Selain itu, vaksin merek lain, karakternya seperti apa? Ini perlu edukasi yang jelas," tuturnya.

Untuk memahami yang dia maksud, Deddy mengatakan seharusnya masyarakat dan nakes bisa mengerti berbagai kasus di negara lain ketika ada korban jatuh akibat memakai vaksin merek Pfizer dan Moderna. Selain itu, harus diketahui juga bahwa bila ada kondisi tertentu yang mana seseorang tak boleh mendapatkan vaksin.

"Karena ada kejadian orang punya darah tinggi, dia memaksa agar divaksin efeknya dia jadi lumpuh. Ini kan bahwa selama ini ada inkonsistensi soal edukasi mengenai vaksin ini. Kok bisa nakesnya tak tahu?" kata dia.

Deddy juga meminta agar ada kejelasan soal vaksinasi mandiri. Sebab, sejauh ini, soal jumlah vaksin mandiri yang didatangkan tak pernah jelas. Pihaknya mendapat banyak laporan dari masyarakat yang mempertanyakan itu.

Menurutnya, hal itu menjadi penting karena banyak juga warga masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin tanpa menunggu vaksinasi gratis dari negara. Solusinya, kata dia, adalah membeli sendiri lewat program vaksinasi mandiri.

"Harus jelas, jumlah vaksinnya berapa banyak, dan harga yang sebenarnya itu berapa. Supaya jangan membingungkan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengajukan diri untuk vaksin mandiri kalau tak kuat menunggu yang gratis," katanya.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus mengingatkan pemerintah untuk benar-benar memantau distribusi vaksin Covid-19. Deddy mengingatkan kejadian penggunaan alat tes Covid-19 bekas, dan jual beli vaksin corona secara ilegal terulang lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News