Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra

"Kan mereka tetap belajar di sekolahnya, cuma gurunya aja ngajarnya di sana," lanjutnya.
Menurut Dedi program barak militer bagi pelajar bandel tidak perlu diperdebatkan. Program pendidikan karakter ala tentara dinilai sebagai hal yang lumrah di Indonesia.
Dedi pun tak masalah perihal banyaknya pro kontra ihwal program tersebut.
"Kita kan pendidikan, kan sekolah sudah punya kurikulumnya masing-masing. Kan ini yang bergerak menyerahkan kepada sekolahnya," tuturnya.
"Terus problemnya apa sih? Dari sisi perlindungan anak kan nggak ada problem," imbuhnya.
Dia pun mencontohkan SMA Taruna Nusantara yang mana menggunakan kurikulum pendidikan militer.
Siswa-siswa yang dilatih secara militer, kata Dedi, bisa menghasilkan anak-anak yang cerdas dan visioner.
"Gini deh, Paskibra dilatih siapa? TNI. Terus kemudian, ada sekolah SMA loh, yang kemudian sistem pendidikannya dikelola tentara, Sekolah Taruna Nusantara. Kan sistem pendidikannya model semi militer. Jadi bukan hal baru," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi meluncurkan program pendidikan karakter berbasis militer untuk pelajar SMP dan SMA.
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Dukung MUI Tolak Vasektomi Syarat Terima Bansos, HNW Minta Dedi Mulyadi Akhiri Kegaduhan
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- Tak Hanya Siswa, Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim ke Barak Militer