Defisit APBD 2021 Batam Diprediksi Mencapai Rp 200 Miliar

Hal ini menyebabkan pendapatan daerah meleset dari target.
Menurut Amsakar, saat APBD 2021 disusun, ada perubahan yang baik dalam persoalan penyelesaian Covid-19 karena angkanya membaik.
“Kami juga berpikir saat itu kebijakan ‘travel bubble’ diberlakukan pada 2021. Ternyata, masih perlu sejumlah persyaratan. Maka defisit anggaran, turun dari target," kata Amsakar.
Dia menyatakan defisit yang terjadi bukan karena belanja besar, namun akibat target PAD yang tidak terpenuhi.
Amsakar menjelaskan dalam struktur APBD Batam terdapat lima kontribusi penyumbang APBD, yaitu PBB dan Bea Perolehan atas Hak Tanah, pajak penerangan jalan, perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, pajak hotel dan pajak restoran.
"Dua komponen terakhir yang kecil bayarannya. Jadi, bukan karena biaya yang besar, tetapi target pendapatan tidak terpenuhi," kata dia. (antara/jpnn)
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan bahwa defisit APBD bukan karena belanja yang besar, tetapi target pendapatan tidak tercapat akibat pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Boy
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Ini Penjelasan Wamendagri Ribka Soal Upaya Kemendagri Awasi Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Pacu Pemprov Kalteng Tingkatkan Realisasi APBD, Wamendagri Ribka: Ini PR untuk SKPD
- APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!