Rotasi Jabatan di Kejagung Dinilai Rawan Kepentingan Politik

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Redha Manthovani disebut-sebut menjadi salah satu sosok potensial untuk mengisi jabatan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung.
Koordinator Serikat Pemuda Kerakyatan Rusmin menilai pergantian tersebut akibat dorongan elite salah satu partai politik besar.
"Dari informasi yang berkembang seperti itu," kata Rusmin kepada wartawan.
Rusmin meyakini rencana pergantian Jamintel Kejagung yang sebelumnya dijabat Amir Yanto berlatar kepentingan pengamanan politik.
Dia juga meyakini, rotasi ini adalah bagian dari dinamika politik yang berkembang sejalan dengan dukungan Presiden Jokowi terhadap Ketua Parpol Gerindra Prabowo Subianto yang makin jelas terlihat akhir-akhir ini.
"Semua elemen sosial politik baik itu Projo, dan mesin-mesin penggerak masa politik sudah makin mengerucut kepada Prabowo sebagai Calon Presiden yang didukung oleh pendukung Jokowi selama ini, jadi disektor kelembagaan dan penegakan hukum pun akan mengikuti pola politik yang sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mencari aman di 2024 kelak," jelasnya.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Agung sendiri belum memberikan keterangan resmi dari Kejaksaan Agung RI terkait kabar yang berhembus kencang mengenai pergantian Jaksa Agung Muda Intelejen ini.
Namun dikabarkan Amiryanto bakal menduduki jabatan eselon I setingkat Jaksa Agung Muda di Kejaksaan Agung dan rotasi ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi sesuai dengan tupoksi nya di masih-masing tugas para Jaksa yang dilakukan oleh Jaksa Agung RI.
Rotasi ini juga diyakini bagian dari dinamika politik yang berkembang sejalan dengan dukungan Presiden Jokowi terhadap Ketua Parpol Gerindra Prabowo Subianto
- 4 Tersangka Judi Online Situs agen138 Segera Disidang
- Jaksa Agung Tekankan Pentingnya Moralitas dalam PPPJ Angkatan 82
- Kejagung Berpeluang Terapkan Pasal TPPU dalam Kasus Suap Rp60 Miliar
- Perempuan Berkarya Lintas Generasi Gelorakan Semangat Kartini Lewat Aksi Nyata
- Kasus Direktur Jak TV Baru Pertama Terjadi, Saat Konten Dikriminalisasi
- Mahfud MD Sebut Kejaksaan Didukung Rakyat untuk Bersihkan Peradilan