Delameta Incar Posisi Puncak di Industri Sistem Transportasi

Delameta Incar Posisi Puncak di Industri Sistem Transportasi
Ilustrasi sistem transportasi tol. Foto: dok for jpnn

Oleh karena itu, kata dia, Delameta disebut perusahaan teknologi sistem transportasi berbasis riset dalam negeri, bukan sekadar pemain.

“Selain itu, sistem pembayaran tol Delameta menyediakan automatic vehicle classification [AVC], yang menentukan klasifikasi golongan kendaraan secara otomatis sebagai basis pengenaan tarif yang akurat,” kata Bayu dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Ia menyatakan, Delameta memposisikan diri sebagai penyedia pembayaran tol nasional dan regional.

Di dalam negeri, prospek bisnis ini masih sangat menjanjikan, lantaran pemerintah berniat membangun jalan tol sepanjang 2.500 kilometer hingga 2024.

Pembangunan tol di Indonesia sudah masuk tahap modernisasi, yang salah satunya terlihat pada perubahan pembayaran tol dari tunai menjadi nontunai, sehingga membutuhkan alat-alat Delameta.

Di regional, kata dia, pembangunan jalan tol terus bergulir. Delameta akan meneken kerja sama dengan pemain Singapura dan Malaysia untuk memasok peralatan tol ke dua negara tersebut.

Delameta juga berencana memasok produk sistem pembayaran ke Thailand, Timor Leste, hingga Australia.

Sementara itu, di sistem pembayaran pelabuhan, Delameta saat ini menyediakan sistem pembayaran akses (gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sistem ini terdiri atas reader, AVC sensor, automatic lane barrier (ALB), customer display panel (CDB) yang menampilkan tarif, golongan, dan sisa saldo, lalu CCTV lajur.

PT Delameta Bilano membidik target jadi perusahan multiekosistem sistem transportasi nomor satu di Indonesia pada akhir 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News