Delapan Warga Tewas Ditembak, Polda Bantah

Delapan Warga Tewas Ditembak, Polda Bantah
Delapan Warga Tewas Ditembak, Polda Bantah
JAYAPURA- Komnas HAM menuding anggota Brimob telah menembak mati delapan warga suku Mee di Kabupaten Paniai, Papua. Kejadian tersebut saat  masyarakat sedang melakukan aktivitas penambangan emas di kawasan Degewo pada Minggu 13 November 2011.

Wakil Ketua Komnas HAM Papua Matius Murib membenarkan ada delapan warga di kabupaten Paniai terbunuh akibat ditembak aparat kepolsian dari satuan Brimob. "Laporan ini telah kami terima dua jam setelah kejadian, namun sayangnya jauhnya tempat kejadian menyulitkan kami untuk mencari data tersebut. Selain itu akses kesana harus melalui helikopter. Namun kami akan membentuk tim dan pertengahan Desember akan berangkat untuk mencari tahu fakta yang terjadi," ucapnya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, kemarin.

Dijelaskan bahwa perbuatan pihak aparat keamanan merupakan pelanggaran HAM berat, dan negara harus bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Delapan warga yang meninggal dengan luka tembak tersebut adalah Matias Tenouye (30), Simon Adii (35), Petrus Gobai (40), Yoel Ogetai (30), Benyamin Gobai (25), Marius Madai (35), Matias Anoka (40), Yus Pigome (50)

"Memang kami belum mengetahui secara persis apa penyebab dari kejadian tersebut, namun dari laporan yang kami terima bahwa kedelapan warga yang sehari-harinya bekerja mendulang emas tradisional tersebut ditembak tanpa adanya alasan," terangnya.

JAYAPURA- Komnas HAM menuding anggota Brimob telah menembak mati delapan warga suku Mee di Kabupaten Paniai, Papua. Kejadian tersebut saat 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News