Demi Kemanusiaan, 7 Wanita Ini Bergabung dalam Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 

Demi Kemanusiaan, 7 Wanita Ini Bergabung dalam Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 
Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka (tengah) berfoto bersama Tim Pemulasaraan Jenazah COVID-19 di Kelurahan setempat pada Rabu (21/7/2021). (ANTARA/ Abdu Faisal)

Puji mengatakan suaminya juga seorang sukarelawan pemulasaran jenazah Covid-19, sehingga sudah mengetahui kondisi pekerjaannya. 

Menurut Puji, suaminya juga mengabdi sebagai petugas pemulasaraan jenazah Covid-19, untuk alasan kemanusiaan.

"Suami saya, kan, ketua Karang Taruna Kelurahan. Jadi, dia juga bergabung dalam tim ini (pemulasaran jenazah), cuma beda tim. Saya tim tiga, dia tim empat," kata Puji.

Yosepha (40), salah seorang tenaga pemulasaran jenazah pasien Covid-19, juga mengaku bergabung karena alasan kemanusiaan. 

Dia melihat, ketika ada jenazah Muslim didoakan oleh orang beragama Islam. Maka, ketika jenazah Kristen pun ingin dia bantu pula mendoakannya.

"Kalau Kristen, kan, ada saya. Saya langsung secara spontan mendoakannya saja, karena kebetulan saya Kristen," kata Yosepha.

Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka mengatakan petugas pemulasaraan jenazah Covid-19 sudah menerima pelatihan sebanyak dua kali dari kepala Satuan Pelaksana Suku Dinas Kesehatan Tanjung Priok dan dari Puskesmas Tanjung Priok.

"Pelatihan pertama diadakan pada 29 Juni, sedangkan pelatihan kedua pada 5 Juli," ujar Danang.

Sebanyak tujuh wanita memilih bergabung dalam tim pemulasaran jenazah Covid-19. Mereka melakukan itu dengan alasan kemanusiaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News