Demi Kursi KPK, Bibit-Chandra Dekati Panda
Jumat, 08 Oktober 2010 – 03:03 WIB
JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP Perjuangan di Komisi III DPR, Panda Nababan, mengungkapkan bahwa inisiator pertemuan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan para politisi DPR di tahun 2007 justru dari para peserta seleksi. Kepada wartawan di gedung DPR RI, Kamis (7/10) malam, Panda menyatakan, dirinya tak mengeluarkan sedikit pun uang pada pertemuan itu.
"Waktu mau fit and proper test pimpinan KPK periode saat ini, kita yang diundang. Saya ketemu Chandra di Hotel Hilton. Sama Bibit (Bibit Samad ianto) di (restoran) Nippon Kai," ujar Panda saat diminta penegasan soal pernyataannya bahwa ada pertemuan sebelum uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK periode 2007-2011 digelar pada pertengahan 2007.
Baca Juga:
Panda yang menjadi tersangka kasus suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI itu mengatakan, pembicaraan dalam pertemuan itu juga sekedar untuk mengetahui visi dan misi calon, serta agar kenal lebih dekat. Lantas siapa yang membayar tagihan untuk sewa ruang atau makanan? "Yang pasti saya tak keluar uang. Teman-teman lain juga tak keluar duit. Biasanya ya yang mengundang (calon pimpinan KPK)," ucap Panda.
Saat ditanya apakah dalam pertemuan itu juga disinggung soal timbal balik uang? Panda menegaskan, tidak ada pembicaraan soal uang. "Tak sepeser pun, apalagi alirannya. Cuma pembicaraan biasa" tandasnya.
JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP Perjuangan di Komisi III DPR, Panda Nababan, mengungkapkan bahwa inisiator pertemuan calon pimpinan Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Ini Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel
- Lestari Moerdijat Sebut Harkitnas Momentum Menyatukan Kekuatan Setiap Anak Bangsa
- Bagaimana Kondisi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD? Begini Penjelasan Brigjen Hariyanto
- Hendak Tawuran, Lima Remaja di Senen Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
- Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung
- Wali Kota Solok: Semoga Bantuan Ini Bisa Menjadi Pelipur Lara Penyintas Bencana di Agam