Demi Penguasaan Bola, Guardiola Rela Dihina

jpnn.com - MUENCHEN - Pep Guardiola merupakan sosok pelatih yang gemar menerapkan ball possession pada tim racikannya. Setelah Barcelona disulap dengan gaya tiki taka, Guardiola menerapkannya di Bayern Muenchen.
Hingga kini, strategi Guardiola masih di trek yang benar. Muenchen selalu mendominasi laga di semua kompetisi.
Real Madrid yang menjadi lawan Muenchen di babak semifinal Liga Champions juga dibikin tak berkutik. Pada leg pertama lalu, Muenchen sukses menguasai permainan sebanyak 76 persen.
Sayangnya, Muenchen saat itu dibekap Madrid sebiji gol tanpa balas. Hal itulah yang membuat Guardiola menuai cibiran. Penguasan bola yang dominan ala Muenchen dianggap tak efektif. Namun, pelatih asal Spanyol itu memilih cuek.
"Kami harus tetap menguasai bola untuk membuat peluang. Saya memuji usaha para pemain di Santiago Bernabeu. Hal utama dalam sepakbola adalah pengusaan bola. Saya siap menerima kritik dari semua pihak," terang Guardiola di laman Football Espana, Selasa (29/4).
Nah, filosofi bermain itulah yang tetap akan diusung Muenchen ketika menjamu Madrid pada leg kedua babak semifinal di Allianz Arena, Rabu (30/4) dini hari WIB. Guardiola tetap meminta anak asuhnya unggul dalam penguasaan bola.
"Namun kami harus bermain dengan lebih agresif. Saya hanya melakukan apa yang saya rasakan. Saya tak bisa meminta para pemain melakukan hal yang berbeda. Sebab, hal itu akan mengkhianati mereka," tegas Guardiola. (jos/jpnn)
MUENCHEN - Pep Guardiola merupakan sosok pelatih yang gemar menerapkan ball possession pada tim racikannya. Setelah Barcelona disulap dengan gaya
- Real Valladolid vs Barcelona: Blaugrana Menang, Makin Kukuh di Puncak Klasemen La Liga
- Jangan Protes! China Vs Korea Final Ideal Sudirman Cup 2025
- Hadiri Kopi Good Day DBL Festival 2025, Pramono Umumkan Sejumlah Kerja Sama
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- 2 Pembalap Muda Indonesia Siap Taklukan JuniorGP Portugal
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur