Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca

Demi Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kenalkan Phonska Oca
Petrokimia Gresik kenalkan pupuk Phonska Oca. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat.

Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan.

Atas dasar itu, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Dinas Pertanian Lumajang menggelar penyemprotan massal pupuk NPK dan organik cair Phonska Oca pada lahan budidaya padi 30 hektare di Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jumat (24/7).

“Melalui kegiatan ini, kami juga ingin meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik, dalam hal ini adalah Phonska Oca," ujar Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih.

Phonska Oca merupakan gabungan antara pupuk majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair, dengan kandungan C-Organik minimal 6%, unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsur mikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

Dengan demikian, Phonska OCA dapat menjadi solusi praktis bagi petani.

Di mana kandungan pupuk majemuk berfungsi untuk meningkatkan produktivitas tanaman, dan pupuk organik dapat memperbaiki kandungan hara pada tanah.

Berdasarkan data BBSDLP lahan sawah di Indonesia sebagian besar kurang sehat, ini mendorong Petrokimia Gresik mengenalkan pupuk NPK dan organik cair Phonska Oca.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News