Demo Korban Lapindo Rusuh

Soekarwo: Pemprov Tidak bisa Memaksa Lapindo

Demo Korban Lapindo Rusuh
Korban Lumpur Lapindo saat memblokade Jalan Raya Porong, Sidoarjo, tadi malam (16/4). Foto: FRIZAL/JAWA POS
Melihat situasi tidak terkendali, polisi kemudian menyiramkan air melalui water cannon. Namun hal tersebut tidak membuat warga berhenti menyerang. Akhirnya polisi menembakkan gas air mata. Warga sempat menyerang balik dengan melemparkan gas tersebut ke arah polisi, namun mereka akhirnya kocar-kacir.

Koordinator aksi Yudho Wintoko menyayangkan apa yang dilakukan polisi.Sebab demonstran yang datang bukan hanya laki-laki. Melainkan juga wanita dan anak-anak. Karena itu tindakan tersebut dianggap tidak manusiawi. Banyak anak-anak kecil yang mengeluh kesakitan dan perih di bagian wajahnya. "Seharusnya tidak perlu menggunakan gas air mata," ujarnya.

Di sisi lain, Gubernur Jatim Soekarwo menegaskan bahwa Pemprov tidak bisa berbuat banyak. Sebab pemprov hanya bersifat sebagai jembatan saja antara warga dan PT MLJ serta pemerintah pusat. "Kami tidak bisa menekan PT MLJ, itu bukan kewenangan kami," ujarnya. "Yang punya otoritas kan pemerintah pusat," tambah Soekarwo.

Pemprov sendiri, ujar Soekarwo, sudah mengirimkan surat pada pemerintah pusat. Termasuk diantaranya ke Kementraian Pekerjaan Umum (PU). Saat ini pemprov sedang menunggu balasan dari surat tersebut. Jika nantinya para pengunjuk rasa meminta untuk difasilitasi ke Jakarta, maka akan dituruti. Namun hanya perwakilan saja. "Tapi janganlah merugikan (menutup jalan dan anarki Red)," tegasnya.

SURABAYA - Merasa tidak didengar, warga korban lapindo yang berdemo di depan kantor Gubernur Jatim berulah. Mereka merusak pagar berduri dan melempari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News