Demo Tuntut UMK Rp 2,4 Juta, Seorang Polisi dan Buruh Terluka

Demo Tuntut UMK Rp 2,4 Juta, Seorang Polisi dan Buruh Terluka
Demo Tuntut UMK Rp 2,4 Juta, Seorang Polisi dan Buruh Terluka

jpnn.com - SUBANG - Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja terlibat saling lempar batu dan botol saat melakukan aksi unjuk rasa dalam penentuan nominal KHL sebagai dasar penentuan Upah Minimum Kabupaten tahun 2015 di Alun Alun Pemkab Subang, Rabu (19/11).

Radar Bandung (Grup JPNN.com) Kamis (20/11) melaporkan, mereka saling lempar tersebut diawali oleh adanya keinginan buruh untuk memaksa masuk ke halaman kantor Bupati Subang dan mengikuti sidang pembahasan KHL yang digelar Dewan Pengupahan Kabupaten (DKP) di ruang rapat bupati.

Namun, usaha mereka untuk menjebol pintu gerbang yang dijaga ketat aparat kepolisian, gagal. Namun,tiba-tiba ada lemparan batu dan botol beling dari arah buruh ke arah petugas, aksi saling lempar antara petugas kepolisian dengan buruh tak terelakan lagi dan berlangsung sekitar sepuluh menit.

Akibatnya, seorang anggota polisi Ajun Inspektur Satu Didin, luka pada bagian batang hidungnya, darah pun bercucuran. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu dari pihak buruh, Budi dari Aliansi Buruh Subang, harus dilarikan ke Rumah Sakit setelah mengalami luka di bagian kepalanya,akibat terkena lemparan batu petugas.

Aksi saling lempar berhasil diredam setelah polisi menyemprotkan gas air mata, buruh pun langsung mudur puluhan meter dari pintu gerbang, secara bersamaan saat itu turun hujan lebat disertai sambaran petir.

"Semua buruh jangan saling terprovokasi dan melawan polisi. Polisi bukan musuh kita. Polisi sahabat kita, pelindung kita, awas ada penyusup yang ingin mengacau. Tetap satu komdao," teriak Anang, Korlap aksi di atas mobil terbuka berbenderakan Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KASBI).

Untung menenangkan suasana, Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan, di kawal puluan anggota dan kendaraan taktis langsung masuk ke kerumunan buruh dan naik ke mobil terbuka KASBI.

"Kami sejak pertama mengawal aksi kenaikan KHL ini, kenapa di saat akhir harus terjadi kericuhan," ujar Harry.

SUBANG - Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja terlibat saling lempar batu dan botol saat melakukan aksi unjuk rasa dalam penentuan nominal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News