Demokrat Yakini Jilbab tak Pengaruhi Pemilih

Demokrat Yakini Jilbab tak Pengaruhi Pemilih
TAK BERJILBAB- Elektabilitas SBY tetap tinggi meskipun istrinya tak berjilbab. Foto: AGUNG RAHMADIANSYAH/Radar Surabaya
Isu jilbab istri capres-cawapres memang sedang in. Permintaan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar Kristiani Herrawati Yudhoyono –istri SBY– untuk menggunakan jilbab dinilai bisa menjadi bahan kampanye kubu JK-Wiranto. Tetapi, tim JK-Wiranto  menampiknya.

”Kami sama sekali tidak pernah memunculkan isu itu (jilbab, Red). Yang memunculkan kan dari PKS,” kata Juru Bicara Tim JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi, kemarin.

Menurut Yuddy, tim JK-Wiranto tidak mau mempolitisasi penggunaan jilbab istri JK-Wiranto sebagai materi kampanye untuk mendulang suara pemilih muslim. Sebab, jilbab yang digunakan istri capres-cawapres yang diusung Partai Golkar dan Hanura itu sudah digunakan jauh hari sebagai pemilu digelar. ”Kami tidak ada yang mem-politisasi itu,” tambahnya.

Yuddy mengakui, meski tidak dikampanyekan, jilbab pendamping JK-Wiranto merupakan daya tarik sendiri bagi pemilih muslim. Pihaknya mengapresiasi jika jilbab Ny Mufidah Jusuf Kalla dan Ny Uga Wiranto itu mendapat respon positif dari publik. ”Kami berterima kasih kalau itu direspons positif. Tapi kami tidak akan menggunakannya sebagai materi kampanye,” tegas dia. (yus)

JAKARTA- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok menilai, usulan penggunakan jilbab istri Presiden SBY itu tidak perlu ditanggapi berlebihan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News