Demonstran Penolak Tambang di Parigi Moutong Tewas Diterjang Peluru, Ini Respons Taufik Basari
jpnn.com, PARIGI MOUTONG - Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengusut tuntas kasus tewasnya Erfadi, seorang demonstran penolak perusahaan tambang di Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut dia, Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi memang sudah meminta maaf menyikapi tewasnya Erfadi. Namun, hal tersebut tidak cukup adil bagi keluarga korban.
"Pelaku penembakan dan kekerasan wajib diusut dan dilakukan penegakan hukum," kata Taufik saat dihubungi, Senin (14/2).
Legislator Fraksi Partai NasDem itu di sisi lain meminta Gubernur Sulteng Rusdy Mastura bisa terjun mendinginkan kondisi di Parigi Moutong pascatewasnya Erfadi.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan kondisi di lapangan makin memanas setelah pemuda 21 tahun itu tewas setelah berdemonstrasi.
"Gubernur untuk memulihkan keadaan agar tercipta situasi yang kondusif serta mewujudkan dialog dengan masyarakat," kata Tobas, sapaan Taufik Basari.
Komnas HAM RI berkesimpulan bahwa Erfadi, demonstran penolak perusahaan tambang di Parigi Moutong, Sulteng tewas karena ada proyektil yang tertanam di tubuh yang bersangkutan.
Kesimpulan itu didapat Komnas HAM setelah melakukan penelitian terhadap kasus tewasnya Erfadi ketika ada unjuk rasa menolak tambang di Parigi Moutong, pada Sabtu (12/2).
Anggota Komisi III DPR Taufik Basari meminta Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengusut tuntas kasus tewasnya Erfadi, seorang demonstran penolak perusahaan tambang di Kabupaten Parigi Moutong.
- Penembakan di Hotel Banyumas Gegara Uang Parkir Rp 15 Ribu
- Pencuri Motor Beraksi di Kelapa Gading, Petugas Keamanan Ditembak
- Kepala Suku Ini Minta TNI-Polri Bertindak Tegas terhadap KKB
- Erni Fatmawati Dibunuh Sehari Jelang Lebaran, Motifnya Ternyata
- 11 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Kasus Penembakan Erni Fatmawati
- Penembakan Erni Fatmawati Bukan Perampokan, Polisi Tangkap Seorang Pria