Demonstran Siap Ditembak

Demonstran Siap Ditembak
Demonstran Siap Ditembak
Yakin akan didukung rakyat?  Adhi justru mengklaim gerakannya sukses. "Secara opini kita menang. SBY sudah terguling di hati masing-masing warga negara," katanya. Dia menegaskan, pada aksi massa di  Jakarta nanti akan dilakukan dengan damai dan tanpa anarkis. "Kalau ada yang berbuat rusuh jelas itu penyusupan. Ada kontraintelijen yang bertujuan merusak tujuan perjuangan," katanya.

Seperti diberitakan, Polri menerbitkan Protap no 1/X/ 2010 tentang penanggulangan aksi anarkis. Dalam protap yang berlaku efektif sejak 8 Oktober itu, ada beberapa tahapan. Yang pertama,  pertama memberikan peringatan secara lisan dan tangan kosong, melepaskan senjata gas air mata, kemudian langkah terakhir melepaskan tembakan untuk melumpuhkan pelaku anarkis. Tembakan diperbolehkan di bagian tubuh yang tdiak mematikan.

Pernyataan Adi diamini Haris Rusli Moty, koordinator gerakan Petisi 28 yang juga akan turun jalan 20 Oktober nanti. Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu juga mengaku siap menghadapi resiko seburuk apapun. "Ini sudah klasik sejak jaman Soeharto. Ada protap seperti ini merupakan bentuk teror politik agar tidak mengganggu kekuasaan," katanya.

Haris menyebut saat dirinya "bergerilya" tahun 1998 sampai berujung kejatuhan Soeharto, teror serupa lebih berat. "Jadi, bagi kawan-kawan yang sekarang bergerak lagi ini bukan ancaman. Justru semakin membuat semangat untuk turun ke jalan," katanya.

JAKARTA -- Prosedur tetap Polri tentang penanggulangan aksi anarkis justru memacu semangat para demonstran. Para inisiator gerakan 20 Oktober menantang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News