Dengar Isu Kitab Suci Dibakar, Massa Ngamuk, Kapolres Kena Lemparan Batu

Dengar Isu Kitab Suci Dibakar, Massa Ngamuk, Kapolres Kena Lemparan Batu
Warga memalang Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Kamis (25/5). Foto: Gamel/Cenderawasih Pos

Polisi menduga sudah ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi dan memprovokasi warga. Sebab ketika pihaknya tengah mengakomodir keinginan warga dengan langkah-langkah pemeriksaan namun muncul aksi anarkistis.

"Kami periksa dan cari tahu sebabnya belum tergambar ada unsur niat (membakar). Ada yang memotret barang-barang yang baru dibersihkan. Di foto kemudian disebar seolah-olah ada kesengajaan membakar. Harusnya dipastikan dulu karena peristiwanya di belakang mess. Harus ada bukti baru memvonis," ujar Boy.

Kapolda meminta waktu untuk proses penyelidikan dan meminta warga menunggu dengan tidak membuat tindakan anarkis. Disinggung soal kondisi Kapolres, menurut Boy, Tober dan ajudan terkena lemparan batu di bagian dada dan kepala namun masih bisa berbicara. "Informasinya sempat pingsan namun kami akan cek lagi dan untuk penanganan masalah ini anggota kami siagakan dan kami minta percayakan pada proses hukum, jangan main hakim sendiri," tegasnya.

Sementara Kasdam Kodam XVII Cenderawasih, Brigjen TNI Herman Asaribab memastikan pihaknya akan mengambil langkah-langkah terukur untuk menyelesaikan kejadian tersebut. Pihaknya menyatakan akan mengecek siapa yang menyebar atau yang pertama mempublikasikan informasi dugaan pembakaran kitab suci tersebut.

"Untuk masyarakat nanti dari kepolisian, sedangkan kami dari anggotanya. Tapi sekali lagi, masyarakat jangan menimbulkan pelanggaran hukum baru, lihat saja ada kerusakan-kerusakan. Kami akan telusuri karena kami juga punya videonya," tegas Asaribab.

Terpisah Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo menambahkan bahwa telah dibentuk tim dari POM TNI AD dan Propam Polda Papua untuk menyelidiki sisa pembakaran yang disebut-sebut terdapat kitab suci.

“Oknum anggota yang melakukan pembersihan sudah diamankan dan dilakukan pemeriksaan. Mereka awalnya melakukan pembersihan di belakang mes terkait pergantian Pos Satgas. Barang-barang yang berserakan seperti plastik, kertas, sampah dan juga karton bekas yang dibawa keluar dan dibakar,” tuturnya.

Teguh mengatakan, masih dilakukan penyelidikan untuk memastikan apakah barang-barang yang dibakar tersebut terdapat kitab suci. Namun dirinya menegaskan bahwa tidak ada niat atau kesengajaan melakukan pembakaran. “Kodam sudah membentuk tim untuk memastikan apakah ada kitab suci di dalamnya," pungkasnya. (ade/yan/jo/nat)


Sekitar seribu warga di Jayapura mengamuk usai beredar kabar dari media sosial tentang dugaan adanya kitab suci dibakar, di belakang wisma Kepala


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News