Dengar Kiai Langitan, Bos Holcim Manggut-Manggut

Dengar Kiai Langitan, Bos Holcim Manggut-Manggut
Wartawan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

"Ini menunjukkan bahwa rakyat Swiss sudah tidak toleran lagi," kata Michael Guillaume, wartawan L"Hebdo, saat ditemui di Bern, ibu kota Swiss. Guillaume yang bekerja di sebuah majalah berbahasa Prancis dan berkantor pusat di Lausanne adalah wartawan yang diajak mengikuti kunjungan Presiden Swiss Doris Leuthard ke Indonesia lalu.

Seperti Guillaume, daerah-daerah yang menentang referendum umumnya berada di kanton-kanton berbahasa Prancis, seperti Jenewa, Lausanne, Neuchatel, dan lain-lain. Sebaliknya, daerah yang menggagas dan mendukung referendum pelarangan pembangunan menara masjid adalah daerah-daerah yang berbahasa Jerman dan Italia.

Swiss memang menganut demokrasi langsung. Dengan mengumpulkan 50 ribu tanda tangan, rakyat bisa mengajukan usul referendum atas sebuah permasalahan yang mereka cermati. Meski tak setuju dengan hasil referendum, pemerintah di Bern tak bisa apa-apa dan tetap harus menghormati suara rakyat ini.

Berada di tengah negara-negara tetangga yang lebih besar, warga Swiss terbagi menjadi tiga komunitas besar, yakni komunitas berbahasa Jerman (63 persen), Prancis (20 persen), dan Italia (6,5 persen). Memang, ada satu lagi (berbahasa Romans), tapi jumlahnya relatif kecil (sekitar 0,5 persen) sehingga tidak punya pengaruh signifikan.

Seperti perebutan pengaruh di tingkat Uni Eropa, komunitas berbahasa Jerman dan Prancislah yang paling berpengaruh. Seperti terlihat dalam referendum menara masjid, dua komunitas ini memang memiliki pandangan hidup, karakter, dan gaya hidup yang berbeda.

Orang-orang Swiss keturunan Jerman dikenal sangat efisien, produktif, dan lugas. Meski tak bisa digeneralisasi secara umum, orang Swiss Jerman umumnya cocok menjadi direktur teknik, kepala pabrik, dan sebagainya. Sebaliknya, orang-orang Swiss keturunan Prancis adalah orang marketing, public relation, dan sebagainya.

Orang-orang Swiss keturunan Jerman mempunyai etos kerja tinggi. Selain karena area wilayahnya memang lebih luas, uang, pekerjaan, dan peluang usaha (bahkan masa depan Swiss) boleh dikatakan berada di wilayah komunitas Jerman. Zurich, misalnya, selain dikenal sebagai pusat finansial di Eropa, juga menjadi pusat industri dan perdagangan. Demikian juga Basel dikenal sebagai pusat industri farmasi dan kimia terkemuka.

Dalam aspirasi politik, komunitas penutur bahasa Prancis beberapa kali memperjuangkan Swiss untuk bergabung ke Uni Eropa. Namun, usaha ini selalu gagal karena kalah voting dengan penutur bahasa Jerman yang ingin Swiss tetap netral.

Swiss juga menghadapi tantangan berat bagaimana mengelola kemajemukan masyarakatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News