Denny JA: Dinasti Politik Jokowi Hal Biasa Dalam Sebuah Demokrasi

Denny JA: Dinasti Politik Jokowi Hal Biasa Dalam Sebuah Demokrasi
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan setiap warga negara berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan setiap warga negara berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin.

Dia menyebutkan ketentuan itu berlaku untuk semua orang, baik untuk anak petani dan buruh atau anak menteri dan presiden.

Hal itu diungkapkan Denny melalui video yang diunggah akun media sosial miliknya, DennyJA_World di Instagram, Sabtu (30/9).

Denny mengatakan ketentuan setiap warga negara berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin juga diterapkan untuk keturunan seorang guru, seniman, ataupun gubernur, wali kota, dan bupati.

Menurutnya, menjadi pemimpin melalui pemilu adalah hak asasi setiap warga negara. Prinsip inilah yang menjadi asal muasal lahirnya dinasti politik, bahkan di negara demokrasi paling modern sekali pun.

Dia merespons berbagai berita yang menunjukkan terbentuknya dinasti politik Presiden Jokowi di Indonesia, terutama pada periode kedua kepemimpinannya.

"Di samping Jokowi sendiri sebagai Presiden, juga anaknya Gibran sebagai Wali Kota Solo sejak 2021. Juga menantu Jokowi, Bobby Nasution, Wali Kota Medan tahun 2021. Terakhir, Kaesang anak bungsunya menjadi Ketua Umum PSI sejak 2023," kata Denny.

Melihat apa yang terjadi saat ini, Denny menyebutkan di Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai pusat demokrasi modern juga terbentuk dinasti politik.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan setiap warga negara berhak untuk ikut pemilu dan terpilih sebagai pemimpin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News