Densus 88 Diingatkan Profesional Mengusut Kasus Munarman, Taruhannya Reputasi Polri

Densus 88 Diingatkan Profesional Mengusut Kasus Munarman, Taruhannya Reputasi Polri
Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR Achmad Baidowi berharap Densus 88 Mabes Polri berlaku proporsional dan profesional saat mengusut kasus seseorang. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR Achmad Baidowi berharap Densus 88 Mabes Polri berlaku proporsional dan profesional saat mengusut kasus seseorang.

Hal itu diungkapkan Awiek, sapaan Achmad Baidowi menyusul langkah tim antiteror kepolisian itu menangkap eks Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman.

"Jika tidak mendasarkan pada proporsionalitas dan profesionalitas, reputasi aparat penegak hukum bisa tercoreng," kata Awiek melalui layanan pesannya, Rabu (28/4).

Selain itu, kata legislator Komisi II itu, penyidik Densus 88 Polri perlu transparan dan objektif dalam mengusut kasus Munarman.

Sebab, hal itu menjadi implementasi konsep Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Munarman memilki hak pembelaan hukum atas kasus yang dituduhkan," tutur dia.

Densus 88 Mabes Polri sebelumnya menangkap Munarman di kediamannya, Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/4) pukul 15.00 WIB.

Organisasi yang dibentuk 2004 itu memakaikan penutup mata berwarna hitam saat menggiring Munarman ke Polda Metro Jaya.

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR Achmad Baidowi berharap Densus 88 Mabes Polri berlaku proporsional dan profesional saat mengusut kasus seseorang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News