Densus 88: Geliat Jemaah Islamiyah Tidak Pernah Mereda

Densus 88: Geliat Jemaah Islamiyah Tidak Pernah Mereda
Densus 88. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dirjen Binmas Islam Kemenag RI Prof Kamarudin mengatakan perlunya pengarusutamaan moderasi agama untuk menangkal berbagai aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.

Sementara itu, Ketua Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat Muhammad Syauqilah menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam menyalurkan donasinya, jangan sampai niat baik masyarakat justru menghidupkan kelompok-kelompok yang ingin menebar teror di masyarakat.

"Kami mengajak masyarakat untuk berdonasi di lembaga resmi, guna menghindari dana yang didonasikan untuk membiayai gerakan radikalisme dan terorisme," ujar Syauqilah.

Terpisah, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai Jemaah Islamiyah (JI) adalah salah satu jaringan teroris di Indonesia yang mempunyai resiliensi yang sangat kuat dengan Afghanistan.

Menurut Islah, pengiriman anggota JI ke Afghanistan untuk berlatih militer dan perakitan bom dimulai sejak pertama kali berdiri pada tahun 1992.

"Di bawah kepemimpinan Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir, JI pada saat itu secara berkala mengirimkan anggotanya ke Afghanistan hingga beberapa angkatan," katanya. (ant/dil/jpnn)

Penangkapan dan pengungkapan terorisme yang dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri dan jajaran mendapat apresiasi dari Kementerian Agama RI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News