Densus 88 Terganggu Pemberitaan

KPI Nilai Tayangan TV Terlalu Didramatisir

Densus 88 Terganggu Pemberitaan
Densus 88 Terganggu Pemberitaan
JAKARTA--Kesimpangsiuran pemberitaan di media televisi terkait penggerebekan orang yang diduga Noordin M Top di Temanggung, membuat pihak kepolisian gerah. Bahkan, menurut Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, kesimpangsiuran pemberitaan sempat mempersulit kerja penyidik tim Densus 88. Nanan juga menegaskan bahwa seluruh jajarannya belum ada yang pernah menyebutkan identitas orang yang terbunuh saat penggerebekan di Temanggung itu.

“Silahkan lapor kepada kami kalau ada pihak kepolisian yang memang sengaja memberikan informasi yang tidak benar,” kata Nanan di Jakarta, Selasa (11/8). Dalam pertemuan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dengan para pimpinan media televisi itu, lanjut Nanan, pihaknya hanya meminta komitmen media agar dalam pemberitaan jangan menyuguhkan tayangan kekerasan yang nantinya akan berakibat fatal bagi penonton.

“Agar sinergis dan transparan, kita mengajak media agar lebih tahu aturan dalam pemberitaan dan sesuai dengan standar program siaran yang sudah disepakati," ujar Nanan.

Sementara, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Sasa Djuarsa Sendjaja mengatakan, pemberitaan televisi justru tidak menguntungkan. “Memunculkan asumsi-asumsi yang belum tentu benar, justru akan membingungkan masyarakat,” katanya usai bertemu dengan pimpinan redaksi media elektronik di Mabes Polri, Selasa (11/8).

JAKARTA--Kesimpangsiuran pemberitaan di media televisi terkait penggerebekan orang yang diduga Noordin M Top di Temanggung, membuat pihak kepolisian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News