Deplu Siapkan Nota Protes ke Malaysia
Setelah 13 perundingan Ambalat Berakhir Buntu
Senin, 01 Juni 2009 – 09:05 WIB

Deplu Siapkan Nota Protes ke Malaysia
"Saat ini perundingan sedang berhenti karena tim perunding Malaysia formasinya diganti jadi Nota Protes baru akan disampaikan pada pertemuan berikut," terang dia.
Deplu, terang dia, juga mengapresiasi kinerja patroli laut TNI AL. Dia menegaskan bahwa patroli itu harus ditingkatkan karena itu adalah salah satu upaya untuk mengklaim secara militer wilayah perairan Indonesia. "Dengan hal itu maka masalah delimitasi akan semakin didukung TNI," terang dia.
Kadispen Koarmatim TNI AL Toni Syaiful menambahkan bahwa sampai sekarang prajurit TNI AL yang bertugas di sana dalam posisi siaga sambil menunggu komando dari pusat. Tujuh KRI yang menjaga blok Ambalat tersebut dalam posisi siaga dan siap mempertahankan wilayah RI. "Kami menunggu langkah Deplu karena ada aturan pelibatan (rules of engagement, Red) yang dibuat Mabes TNI, dimana dalam perang laut tentara kita tidak boleh menembak lebih dulu karena akan berkembang ke sanksi internasional," kata dia,
Kadispen Koarmatim TNI AL menambahkan, 7 KRI di Ambalat diperkuat 1 SST Korps Marinir di Kepulauan Sebatik dan 1 SSK pasukan dari Batalyon TNI AD di Pangkalan TNI AU Nunukan. Termasuk kekuatan dari TNI AU. "Kekuatan ini tidak akan ditambah dulu karena dari data intelijen Malaysia hanya mengerahkan empat kapal dan dua pesawat patroli," terang dia.
JAKARTA - Memanasnya situasi di perbatasans Indonesia-Malaysia sampai juga ke meja diplomasi. Departemen Luar Negeri (Deplu) kini tengah mematangkan
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025