Depresi, Tumin Nekat Bakar Rumah Lalu Bunuh Diri

Depresi, Tumin Nekat Bakar Rumah Lalu Bunuh Diri
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN

Usai Mardiah pergi, Tumin yang tengah menderita stroke itu langsung mengunci pintu dan jendela hingga malam hari. Jadi nggak ada orang yang bisa masuk,” tutur Mardiah. 

Sekitar pukul 23.30 WIB, Mardiah baru mendapat kabar bahwa rumahnya nyaris ludes terbakar. 

“Saya sampai rumah sini orang sudah banyak. Pada bawa air untuk memadamkan api. Sebagian lagi dobrak pintu dan akhirnya menemui suami saya sudah nggak sadar dan mulutnya berbusa,” jelas Mardiah.

Tumin langsung dibawa ke puskesmas Rawat Inap (PRI) Dayamurni untuk mendapatkan pertolongan. Tapi, kondisinya sudah kritis. Dia kemudian dirujuk ke RS Assyfa, Daya Asri, Tumijajar, Tuba Barat. “Sayangnya Tuhan berkata lain, Tumin meninggal dunia,” papar Mardiah.

Menurut Mardiah, Tumin berhenti bekerja sebagai tukang bangunan lantaran penyakit yang dideritanya. Sebagai istri, Mardiah berusaha mengobati penyakit suaminya. Hasilnya, meski belum pulih namun Tumin sudah mulai bisa berjalan dan makan. 

Selama Tumin sakit, Mardiah bekerja membanting tulang. Dia mengambil upahan menanam singkong, padi dan pekerjaan serabutan lainnya. Kedua anaknya, sudah hidup terpisah dari Mardiah dan Tumin. Devi anaknya tengah merantau ke Tanjungbalai, Riau. 

“Tapi memang abis sakit suka marah-marah terus sejak 3 bulan lalu. Saya diam saja. Nggak bantah-bantah. Yang penting dia gak marah lagi,” paparnya lesu. 

Menurut Mardiah, rumah mereka yang sudah hangus adalah hasil kerja Tumin jadi buruh bangunan di Malaysia sejak 2002 sampai 2010. 

TUMIJAJAR - Aksi nekat Tumin, 55, mengemparkan warga Tiyuh (Kampung) Makarti, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tuba Barat), Lampung. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News