Derita Pelayan Warung Remang-remang Punya Suami Petinju

Derita Pelayan Warung Remang-remang Punya Suami Petinju
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

Donwori masih harus tinggal bersama orang tuanya. Karin pun demikian, alasannya untuk menunggu  lulus sekolah beberapa bulan kemudian, sekaligus mau ada resepsi pernikahan.

Setelah hidup serumah, Karin baru mengetahui watak asli Donwori. Sebab, Donwori yang semula terlihat penyabar, ternyata suka main pukul.

Setiap ada masalah atau ketika Donwori kurang sreg dengan pelayanan Karin, langsung melayangkan bogem mentah. Karin masih berupaya sabar meski sering dihajar suaminya.

Namun, akhirnya Karin tak betah lagi karena Donwori juga main perempuan. Singkat cerita, Karin menganggap Donwori jauh dari kata idaman.

Bahkan, Karin mengaku sejak menjadi istri Donwori tak pernah diberi nafkah sedikit pun. Selama ini Karin hanya mengandalkan pemberian orang tuanya.

Namun, Donwori juga tak mengizinkan Karin kembali bekerja. Rupanya, Karin adalah pelayan di warung remang-remang.

Namun, kini Karin sudah siap hidup sendiri dan menghidupi bayinya yang baru tujuh bulan. "Wis nafkah gak pernah ngasih, semaunya sendiri lagi (sudah tak pernah memberi nafkah, semaunya sendiri pula, red),” keluh Karin menceritakan kelakuan suaminya.(sb/is/jay/JPR)


Perempuan muda dengan tato kalajengking di leher ini menggugat cerai suaminya yang berprofesi sebagai petinju lantaran tak betah lagi diselingkuhi.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News