Desak - desakan Saat Hujan, 22 Tewas
Kepada media, sejumlah saksi mata mengatakan bahwa insiden desak-desakan itu terjadi saat kereta mulai beroperasi setelah hujan reda.
Orang-orang yang awalnya berteduh di Stasiun Prabhadevi (dulu bernama Stasiun Elphinstone) pun bergegas meninggalkan stasiun tersebut.
Sebagian hendak melanjutkan perjalanan yang tersendat hujan dan sebagian lainnya hendak menuju Stasiun Parel di seberang jalan.
Dua stasiun yang letaknya berseberangan itu dihubungkan jembatan penyeberangan.
"Kereta api mulai berdatangan dan sebagian orang yang tadinya berteduh di stasiun itu ingin buru-buru pergi. Tapi, saking penuhnya orang yang ada di sana, mereka yang hendak bergegas pergi itu tak bisa lewat. Tak lama kemudian, ada yang berupaya memaksa menembus kerumunan dan terjadilah insiden tersebut," kata Akash Koteja, salah seorang saksi dalam kejadian tersebut.
Koteja yang ketika itu berada di antara kerumunan pun terluka. Kemarin dia diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
"Orang-orang yang ada di stasiun itu saling dorong sehingga membuat sebagian di antaranya jatuh menimpa orang lain di dekatnya. Kekacauan pun lantas terjadi," lanjut Koteja.
Mereka yang tewas adalah yang terinjak-injak dan terimpit di tengah sampai tidak bisa bernapas. (AP/Reuters/BBC/hep/c15/any/jpnn)
Berdesakan dan sulit keluar dari jembatan yang penuh sesak
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia