Desak Mendiknas Teken Evaluasi RSBI
Rabu, 20 Juli 2011 – 07:37 WIB
Hasil penelitian dari Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak) Balitbang Kemendiknas menyebutkan, dari 130 RSBI yang diteliti secara acak di level SD, SMP, dan SMA, menentukan biaya awal pendidikan bervariasi. Mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 20 juta rupiah. "Proses pendidikan inilah yang tidak benar," ujar Kepala Puslitjak Balitbang Kemendiknas Hendarman.
Baca Juga:
Hendarman menjelaskan, hampir seluruh RSBI memiliki keuangan yang cukup banyak dari orang tua dan anggaran pemerintah khusus RSBI. Tetapi, hampir separuh dari jumlah tersebut, dihabiskan untuk pembangunan fisik. Pos pengeluaran ini rawan penyelewangan atau korupsi.
Aspek negatif selanjutnya dari RSBI adalah pengajaran. Penelitian dari Puslitjak menyebutkan, 60 persen guru-guru mata pelajaran yang di-Unas-kan di sekolah berlabel RSBI memiliki kemampuan berbahasa Inggris menengah ke bawah. Selain itu, kata Hendarman, kepala sekolah RSBI yang ingin menjalankan pendidikan sesuai aturan, rentan dimutasi oleh kepala Dinas Pendidikan atau pemimpin daerah setempat.
Selanjutnya, aspek negatif lainnya adalah urusan lulusan. Hendarman menuturkan, jebolan RSBI masih ada yang kesulitan masuk perguruan tinggi top di dalam dan luar negeri. Selain itu, dia juga berani mengadu kualitas siswa pandai di RSBI dan sekolah reguler.
JAKARTA - Hasil evaluasi pelaksanan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas
BERITA TERKAIT
- Lewat Seminar Motivasi, Astra Meluncurkan Program Pembinaan di Lebak
- Biaya Kuliah Mahal, Status PTNBH Mulai Dipertanyakan
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi