Desakan Agar PPPK 2022 Ditunda Justru Datang dari Honorer, Kok Bisa Begitu?

Desakan Agar PPPK 2022 Ditunda Justru Datang dari Honorer, Kok Bisa Begitu?
Ketum DPP FHNK2I Raden Sutopo Yuwono bersama istrinya sepulang mengajar nyambi tukang servis handphone. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketum DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2) Raden Sutopo Yuwono mengusulkan agar rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK 2022 ditunda. Pemerintah diminta menyelesaikan dulu PPPK guru 2021.

Menurut Sutopo, rekrutmen PPPK 2021 masih menyisakan banyak masalah. Mulai dari penetapan NIP PPPK guru tahap 1 yang belum semuanya selesai. Kalaupun ada daerah yang tahap 1 sudah selesai, tetapi sengaja menunda memberikan SK karena menunggu penetapan NIP PPPK guru tahap 2.

"Itu saja yang sudah lulus PPPK tahap 1 dan 2 masih belum selesai," kata Sutopo kepada JPNN.com, Selasa (15/3).

Dia melanjutkan, belum lagi 193 ribuan guru honorer yang lulus passing grade (PG), tetapi tidak ada formasi PPPK. Kemudian guru-guru yang tidak lulus PG. Semuanya harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

"Jika tidak membahas regulasi bagi guru honorer yang sudah lulus PG tanpa formasi, belum lulus, dan belum ikut tes, kami harap jangan dibuka dulu rekrutmen PPPK 2022," tuturnya.

Dia menyarankan, sebaiknya semua pihak mendengar detail masukan baik yang sudah lulus, lulus belum PG, belum ikut tes PPPK, dan yang tidak bisa ikut tes PPPK.

Diakuinya, FHNK2I sudah memberikan masukan kepada Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Iwan Syahril dan Sesditjen GTK Nunuk Suryani mengenai masalah PPPK 2021. Usulan tersebut diharapkan bisa diakomodasi dalam kebijakan PPPK 2022.

Selain itu, di masa tunggu ini FHNK2I juga mendorong pemerintah untuk membuatkan regulasi soal gaji guru honorer dan tenaga kependidikan (GTK) sebesar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan.

Setelah berjuang selama bertahun-tahun, organisasi honorer kini justru minta pengadaan PPPK ditunda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News