Desakan Perluas Posisi Paruh Waktu Untuk Pria
Menteri Urusan Perempuan Federal Australia, Kelly O'Dwyer mengangkat isu itu juga dalam pidato awal tahun ini, memperingatkan bahwa kondisi itu "perlu diubah".
"Ada budaya yang cukup kuat di negara ini yang mengatakan bahwa perempuan adalah orang-orang yang membutuhkan fleksibilitas, bukan laki-laki, dan saya menantang itu," kata Kelly O'Dwyer.
Photo: Data statistik terbaru Australia menunjukan perempuan mencakuo dua pertiga dari posisi pekerjaan paruh waktu di Australia. (Supplied: Wikimedia Commons)
Untuk mencapai hal ini, Libby Lyons menyarankan perusahaan menempatkan tanggung jawab pada manajer senior dan "menetapkan beberapa target seputar pengambilan kerja yang fleksibel untuk pekerja pria".
"Ketika pria melamar untuk bekerja secara fleksibel, seringkali itu untuk posisi manajer menengah karena mereka merasakan tekanan dari KPI, dan berpikir orang harus duduk di meja mereka untuk melakukan pekerjaan mereka," katanya.
Kita harus menghapus pengambilan keputusan semacam itu dari mereka. Mereka tidak merasa nyaman dalam membuat keputusan itu."
"Jika kita dapat mengambil keputusan itu dari tangan manajer menengah sehingga mereka tidak merasa bahwa ada tanggung jawab tambahan, jika kita memberi mereka dukungan dan pelatihan tentang cara mengelola tempat kerja yang fleksibel, maka kita benar-benar memberikan izin bagi pria untuk bekerja. secara fleksibel, "katanya.
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day