Detik-detik Penangkapan Arkin Ana Bira, Sempat Adu Mulut, Tegang

Detik-detik Penangkapan Arkin Ana Bira, Sempat Adu Mulut, Tegang
Suasana di rumah duka tempat jenazah Arkin Ana Bira disemayamkan. Foto: Lius Nagawi Sakak orang tua korban

Sebelumnya pihak keluarga tidak mengetahui kasus apa yang disangkakan kepada Arkin. Mereka mengetahuinya setelah melihat postingan di facebook bahwa Arkin ditangkap karena kasus penganiayaan dan pencurian.

"Keesokan harinya, Kamis (9/12) sekitar pukul 10.00 WITA, Kapolsek Katiku Tana datang ke rumah korban dan memberitahukan kabar duka ini kepada keluarga korban. Saat itu, Kapolsek Katiku Tana tidak menjelaskan kepada kami tentang penyebab korban meninggal dan di mana korban meninggal dunia," ujar Antonius kepada JPNN.

Keluarga korban awalnya menolak jenazah yang diserahkan oleh Kepolisian, tetapi setelah pihak Pemerintah Daerah Sumba Tengah melakukan mediasi dengan pihak keluarga akhirnya keluarga mau menerima jenazah korban.

Pihak Pemda yang melakukan mediasi dengan keluarga korban adalah Asisten 1 Sumba Tengah Adris Sabaora dan Kepala Dinas Polisi Pamopraja Sumba Tengah Christian Sabarua atas perintah dari Bupati Sumba Tengah.

Saat ini keluarga menuntut agar aparat kepolisian yang terlibat agar diproses hukum.Sebab, aparat penegak hukum seharusnya menjadi pelindung bukan justru sebaliknya melakukan kekerasan.

"Seharusnya ketika berada di tangan polisi, dia mendapat perlindungan," kata Antonius. (mcr2/jpnn)

Antonius Gala menyampaikan detik-detik penangkapan Arkin Ana Bira, 22 hingga mendapat kabar meninggal di sel tahanan meninggal dalam ruang tahanan Polsek Katiku Tana, Sumba Barat, NTT.


Redaktur : Friederich
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News