DGBI Ditunda, Preseden Buruk
Kamis, 06 Mei 2010 – 17:08 WIB
Dia juga mengingatkan DPR jangan lagi memberi ruang dan waktu untuk politik uang dalam pemilihan DGBI, karena pada 2004 sudah terbukti kalau pola suap dan politik uang telah menyeret sejumlah anggota Dewan kemeja hijau dan bahkan sebagian lagi masuk bui (penjara).
Hal yang sama dikemukakan Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas), Sigit Pramono. Dia menilai penetapan Deputi Gubernur Bank Indonesia (DGBI) mestinya memakai filosofi 'lebih cepat lebih baik' guna menghindari dugaan kemungkinan politik uang, seperti terjadi pada pemilihan Miranda Goeltom, pada 2004 lalu. “Saya tidak menunduh akan ada politik uang. Untuk menghindarinya sebaiknya DPR secepatnya mengumumkan nama Deputi yang dipilih,” kata dia
Bahkan dia juga menyatakan sikap tidak setuju bila posisi deputi dipilih melalui fit and proper di DPR. "Kalau untuk Gubernur Bank Indonesia okelah, tapi tidak untuk posisi deputi," tegasnya.
Sebelumnya, Rabu malam (5/5) Komisi XI DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap tiga kandidat Deputi Gubernur BI mulai dari pagi hingga malam hari. Namun usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan, pimpinan komisi yang membidangi perbankan itu memutuskan untuk menunda penetapan hingga Senin mendatang.
JAKARTA - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Aris Yunanto dan Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono kuatir terhadap sikap Komisi XI
BERITA TERKAIT
- Hadir di Jakarta, Mitraruma Tawarkan Kitchen Set dan Kabinet Premium
- Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Dorong Inovasi Industri Bahan Bangunan
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- Hutama Karya Bangun RSUP Dr Sardjito & Gedung Estetika RSUP di Bali
- Bayar Pajak Kendaraan dan Iuran Wajib Sekarang bisa lewat Bank Mandiri