Di Balik Kasus Calon Pekerja Online Asal Indonesia di Kamboja

Fachri mengatakan ia akhirnya memutuskan "memberontak" setelah ia melihat ada tiga rekannya yang disekap dan tidak ingin bernasib sama.
"Kami lapor ke KBRI melalui akun Facebook dan Instagram mereka … ketika perusahaan tahu, 10 orang pekerja dipanggil dan diancam untuk bersaksi kalau semuanya baik-baik saja atau dipindahkan ke perusahaan lain."
"Mengetahui ancaman ini kami semua akhirnya berontak, jumlahnya sekitar 130 orang."
Mulai saat itu, secara bertahap para pekerja diusir dari tempat tinggal mereka.
"Saya disuruh keluar jam 10 malam, sendirian, paspor saya dirobek, HP di-reset, dan disuruh keluar begitu saja."
Selama lima jam ia sempat kebingingan harus kemana, sebelum akhirnya bertemu dengan polisi setempat yang kemudian menelepon Kedutaan Besar Republik Indonesia
Korban pekerja yang dipukuli dan disekap
Modus penipuan ini bukan saja dialami oleh pekerja dari Indonesia.
Nguy?n Thiên Kai asal Vietnam juga pindah ke Kamboja setelah dia dijanjikan gaji tinggi karena mengajari orang cara bermain game online.
Iming-iming gaji besar dengan syarat yang mudah menarik para pekerja asal Indonesia ke Kamboja
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya