Di-bully Sejak Penghitungan Suara Dimulai, Pengawas TPS Bunuh Diri

Di-bully Sejak Penghitungan Suara Dimulai, Pengawas TPS Bunuh Diri
Seorang pengawas TPS Pemilu 2024 di Kepulauan Tanimbar bunuh diri. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - KEPULAUAN TANIMBAR - Salah seorang Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di Desa Alusi Kelaan, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, bunuh diri pada 15 Februari.

Pengawas TPS bernama Kaspar Metintomwat melakukan bunuh diri seusai menyerahkan laporan ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tanimbar Mathias Alubwaman mengatakan pria berusia 31 tahun itu memilih mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.

Aksi gantung diri dilakukan karena diduga tidak tahan dengan perundungan atau bullying yang sering dialami korban.

"Iya benar, Kaspar Metintomwat ini pengawas TPS di Tanimbar. Ia meninggal bunuh diri karena diduga tidak tahan di-bully," kata Mathias saat dihubungi dari Ambon, Senin (19/2).

Berdasarkan informasi dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kormomolin, kata Mathias, Kaspar gantung diri di rumahnya pada Kamis 15 Februari 2024.

Awalnya, kata dia, Kaspar mengikuti proses pungut hitung perolehan suara di lokasi tempatnya bertugas. Ketika perhitungan selesai, ada yang datang untuk mendokumentasi hasil C-1 menggunakan telepon genggam.

Mereka yang hendak mengambil dokumentasi mendapat izin dari Kelompok Pemungutan Perhitungan Suara (KPPS) yang ada di TPS. Namun, Kaspar melarangnya.

Seorang pengawas TPS Pemilu 2024 bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya, seusai menyerahkan laporan kepada Panwascam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News