Di Depan Polisi & Tentara, Jokowi Beber Keunggulan IKN Nusantara Ketimbang Jakarta
Eks Wali Kota Surakarta itu menyatakan Indonesia memiliki 17 ribu pulau, tetapi 58 persen produk domestik bruto (PDB) nasional berada di Jawa. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki misi pemerataan ekonomi.
"Bukan sekadar memindahkan gedung dari Jakarta, bukan itu, visi besarnya bukan di situ. Magnetnya tidak hanya Jakarta, ada Nusantara, magnetnya ada dua, bisa ke sana, bisa ke sini, artinya perputaran ekonomi tidak hanya di Jawa," jelas dia.
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan 56 persen populasi Indonesia berada di Jawa. Pemerintah pun harus memikirkan upaya mencegah populasi tidak menumpuk di satu wilayah.
"Itu juga sudah secara politik ketatanegaraan sudah disetujui delapan fraksi dari sembilan fraksi di DPR," tambahnya.
Di IKN Nusantara, kata Jokowi, 70 persen areanya merupakan kawasan hijau. Selain itu, sebagian besar atau 80 persen publik di IKN akan menggunakan transportasi publik.
Tak hanya itu, 80 persen transportasi publik di IKN akan menggunakan energi terbarukan. Jokowi menegaskan IKN Nusantara akan menggunakan konsep 10 minutes city dari satu tempat ke tempat lain.
"Yang diberi prioritas adalah pejalan kaki, nomor paling atas. Kedua, yang naik sepeda. Ketiga, yang suka naik tranportasi umum, jadi, bukan yang naik mobil pribadi," kata dia.
Jokowi memastikan hanya IKN Nusantara yang bisa merealisasikan konsep tersebut. Dia menganggap DKI Jakarta tidak bisa lagi didesain memakai konsep tersebut.
"Sebuah kota yang tidak bisa dimiliki Jakarta," tegas Jokowi.(tan/jpnn)
Presiden Jokowi menyatakan ada alasan historis, ekonomi, dan sosial yang melatari pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke Nusantara.
Redaktur : Antoni
Reporter : Fathan Sinaga
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting