Di Depan Polisi & Tentara, Jokowi Beber Keunggulan IKN Nusantara Ketimbang Jakarta

Di Depan Polisi & Tentara, Jokowi Beber Keunggulan IKN Nusantara Ketimbang Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: arsip JPNN.com/ Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan alasannya memindahkan ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Berpidato pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3), Presiden Ketujuh RI itu menyatakan ada alasan historis, ekonomi, dan sosial yang melatari pemindahan IKN.

Menurut Jokowi, Presiden Pertama RI Bung Karno memulai gagasan besar itu. Proklamator RI tersebut memutuskan IKN RI ada di Palangka Raya.

Namun, kondisi saat itu belum memungkinkan pemindahan IKN. "Ada pergolakan sehingga (rencana pemindahan IKN) direm oleh Bung Karno pada 1957," kata Jokowi di depan para perwira tinggi TNI dan Polri.

Jokowi menjelaskan Presiden Kedua RI Soeharto juga pernah berencana memindahkan IKN ke Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, rencana itu tak terealisasi karena reformasi pada 1998.

"Jadi, kajiannya sudah lama sekali," katanya.

Oleh karena itu, Jokowi memilih memutuskan pemindaahan IKN. Sebab, jika berbagai kajian itu tidak dieksekusi, pemindahan IKN tak akan pernah terwujud.

"Memang butuh keberanian, ada risikonya dari situ, tetapi kami tahu kami ingin pemerataan bukan Jawasentris, tetapi Indonesiasentris," jelas dia. 

Presiden Jokowi menyatakan ada alasan historis, ekonomi, dan sosial yang melatari pemindahan IKN dari DKI Jakarta ke Nusantara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News