Di Era Jokowi, Makin Banyak Anak Miskin Kuliah di PTN

Di Era Jokowi, Makin Banyak Anak Miskin Kuliah di PTN
Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan). Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Di era pemerintahan Presiden Jokowi, makin banyak anak miskin kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Yang menggembirakan hampir 90 persen anak miskin tersebut meraih indeks prestasi komulatifnya (IPK) di atas 3.00.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, pemerintah memiliki program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi. Yaitu program afirmasi pendidikan tinggi yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan masyarakat di Indonesia.

Melalui program afirmasi ini, putra-putri bangsa yang memiliki potensi akademik dan berasal dari kalangan tidak mampu akan mendapatkan pembiayaan penuh untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Selain biaya pendidikan, penerima Bidikmisi juga akan menerima uang saku bulanan untuk kebutuhan sehari-sehari. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua penerima bidikmisi yang berasal dari kalangan tidak mampu.

“ Jumlah penerima Bidikmisi selalu meningkat setiap tahunnya. Mulai dari 199.408 mahasiswa pada 2014, menjadi 339.348 mahasiswa pada 2017. Target kami tahun ini penerima Bidikmisi sebanyak 368.961 mahasiswa,” ungkap Menteri Nasir saat memaparkan capaian kinerja 4 tahun Kemristekdikti di Sekretariat Negara Jakarta, Selasa (23/10).

Menteri Nasir menambahkan, penerima Bidikmisi menunjukkan prestasi akademik yang menggembirakan di perguruan tinggi.

“82,83% penerima Bidikmisi memperoleh IPK di atas 3. Alumni Bidikmisi juga menunjukkan prestasi menggembirakan, baik bekerja di perusahaan swasta, BUMN, Guru maupun yang berwirausaha," jelasnya.

Selain Program Bidikmisi, Kemenristekdikti juga memiliki Kebijakan Afirmatif lainnya yaitu Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Papua dan Daerah 3T. Program ini bertujuan untuk meningkatkan putra putri Papua dan Daerah 3T untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, makin banyak anak miskin kuliah di PTN, sebanyak 90 persen meraih IPK di atas 3.00.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News