Di Hadapan Negara G7 Sri Mulyani Buka-bukaan soal Cita-Cita Indonesia
"Melalui percepatan reformasi struktural, kami juga fokus mengatasi berbagai kesenjangan, termasuk dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, dan peranan kementerian/lembaga," ujar Sri Mulyani.
Pertumbuhan inklusif adalah pertumbuhan yang menuntut partisipasi semua pihak agar turut andil dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian ketika perekonomian tumbuh, maka kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran akan menurun.
Dalam kegiatan itu, Menkeu Sri Mulyani menjadi salah satu penanggap hasil penelitian Ekonom sekaligus Profesor di Universitas Columbia, Amerika Serikat Joseph Stiglitz yang mengemukakan mengenai ukuran kesejahteraan tidak hanya diukur dari dimensi pendapatan konvensional (ketimpangan, kemiskinan, pengangguran, dan lainnya).
Namun, juga dari dimensi non-pendapatan seperti lingkungan, kesehatan, kesehatan mental, pendidikan, modal sosial, dan sebagainya.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani buka-bukaan soal cita-cita Indonesia dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T