Di India Benang pun Kini Jadi Senjata Pembunuh
jpnn.com - CHENNAI - Polisi di India kini memasukkan benang yang biasa digunakan untuk menerbangkan layang-layang kini sebagai senjata pembunuh di sebuah kota di selatan India.
Menurut polisi bahwa benang tersebut bukanlah benang biasa. Benang itu disebut penduduk sekitar ‘Manjaa’, terbuat dari campuran serpihan kaca dan benda tajam lainnya.
Menurut media lokal, seorang anak lelaki berusia lima tahun tewas setelah benang dari layang-layang yang diterbangkan dekat jembatan menggorok lehernya pada Minggu.
Seperti dilaporkan Koran Hindu, Selasa (29/9), mengutip Komisaris Polisi Chennai S. George mengatakan bahwa penggunaan benang 'maanja' sama seperti menggunakan sejenis senjata untuk melukai orang yang tidak bersalah.
Orangtua perlu menyarankan anak mereka supaya tidak terlibat dalam kegiatan berbahaya ini karena tidak hanya mengancam orang lain tetapi juga dapat dikenakan tindakan hukum jika terjadi insiden yang tidak diinginkan, "katanya.
Koran itu mengatakan George telah menginstruksikan para pejabat senior polisi untuk membentuk tim khusus untuk membendung ancaman menerbangkan layang-layang menggunakan maanja.
“Kesenangan atau hiburan tidak bisa dilakukan sehingga menyebabkan nyawa orang lain terancam. Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bermain layang-layang menggunakan benang 'maanja' dan juga mereka yang memasok bahan-bahan ini, " ujarnya seperti dikutip oleh koran itu.
Koran The New Indian Express mengutip George mengatakan bahwa polisi terpaksa melakukan serangkaian serangan di kota dan menahan 10 orang dan menyita mesin dan gulungan benang 'maanja' dalam jumlah yang besar.(ray/jpnn)
CHENNAI - Polisi di India kini memasukkan benang yang biasa digunakan untuk menerbangkan layang-layang kini sebagai senjata pembunuh di sebuah kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa