Di KTP Beragama Islam Tetapi Jarang Salat

Di KTP Beragama Islam Tetapi Jarang Salat
Much. Tiksan menjadi salah satu perintis berdirinya Masjid Ibadurrohman. Foto Indra Mufarendra/Radar Malang/JPNN.com

Di masjid yang juga menjadi TPQ itulah Ivan belajar membaca Alquran. Dia belajar di bawah bimbingan Much Tiksan, pria yang juga menjadi salah seorang perintis berdirinya Masjid Ibadurrohman.

Tiksan mengatakan, saat ini ada sekitar 14 anak yang belajar di TPQ asuhannya. Seluruhnya merupakan siswa sekolah dasar (SD). Selama Ramadan, kegiatan mengaji di TPQ dilakukan setiap hari. Antara pukul 15.00–17.00.

Sementara di luar Ramadan, agenda mengaji hanya libur pada hari Senin dan Kamis.

”Di hari Kamis, kami biasa mengadakan tahlil keliling ke rumah-rumah warga,” ujar Tiksan.

Dia mengatakan, saat ini anak-anak muslim Desa Sidoasri sudah cukup mendapatkan perhatian yang layak di TPQ Masjid Ibadurrohman. Kondisinya berbeda dengan ketika masjid belum berdiri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Masjid Ibadurrohman dibangun sejak 2003 lewat bantuan pendanaan dari donatur asal Arab Saudi. Masjid itu rampung dan bisa digunakan sejak 2004.

Tapi sebelum masjid itu ada, Tiksan bersama orang tuanya sudah merintis TPQ sejak 1991.

”Tempatnya ya di rumah yang saya tempati sekarang ini. Waktu itu, awalnya hanya ada delapan anak yang ngaji di sini,” kata dia.

Much Tiksan berdakwah di kampung minoritas muslim dan menjadikan warga bersungguh-sungguh agar selaras di KTP beragama Islam dengan rajin salat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News