Di Masa Pandemi COVID-19, Emiten Rumah Sakit dan Farmasi Diburu Investor

Di Masa Pandemi COVID-19, Emiten Rumah Sakit dan Farmasi Diburu Investor
Petugas menyiapkan tempat tidur di ruang isolasi sementara di Rumah Sakit Siloam, Jakarta, Sabtu (7/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) yang kuat dari segmen layanan kesehatan dimotori oleh Siloam Hospitals.

Siloam terus membuat kemajuan dalam hal ekspansi dan saat ini mengoperasikan 38 rumah sakit di 28 kota di Indonesia. Pendapatan dari segmen bisnis mal dan lain-lain juga terus naik.

"Semakin tinggi pendapatan berulang itu akan semakin baik. Recurring income tinggi menjadi salah satu indikator perusahaan memiliki fundamental yang kuat," ujar Sukarno.

Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo juga menyarankan agar investor untuk tak berbelanja saham di sektor yang terkena imbas langsung dari penerapan PSBB.

Dia meminta untuk fokus mengejar saham pada sektor yang jelas diuntungkan seperti emiten yang bergerak di pelayanan kesehatan maupun produk kesehatan.

Dia merekomendasikan emiten jasa kesehatan seperti PT Siloam International Hospitals (Tbk) atau SILO.

SILO diketahui mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal III 2019 dengan mengantongi pendapatan sebesar Rp 5,22 triliun.

Pendapatan itu meroket sebesar 18,65 persen dari periode sama tahun lalu di posisi Rp 4,4 triliun. (esy/jpnn)

Kinerja emiten kesehatan akan positif di tengah ancaman virus Corona jenis baru COVID-19, termasuk RS Siloam.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News