Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis

Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis

Muslim Tamil dan India berusaha terus menjunjung toleransi keberagamaan di tengah persilangan budaya wilayah Little India, Singapura. Muslim di sana selalu berikhtiar untuk menjadi kelompok yang open minded terhadap kelompok berkeyakinan lain. Berikut laporan wartawan Jawa Pos AHMAD AINUR ROHMAN yang minggu lalu berada di komunitas itu.

Pukul 17.15 waktu Singapura. Sayup-sayup suara azan asar terdengar dari menara Masjid Abdul Gaffoor. Ratusan orang etnis Tamil dan India bersicepat memasuki masjid yang terletak di Dunlop Street, wilayah Ronchor Planning Area yang juga masuk kawasan Little India itu.  Begitu jamaah penganut mazhab Imam Hanafi tersebut rampung mendirikan salat, Muhammad Ali bergegas turun ke lantai dasar menuju dapur umum masjid. Dia lantas mengambil centong. Tangan pria 60 tahun tersebut terlihat cekatan memasukkan bubur ke dalam puluhan kantong plastik merah di depannya.

 

Ali adalah salah seorang takmir masjid yang didirikan pada 1907 tersebut. "Tugas saya, salah satunya, membagikan bubur ini kepada jamaah yang hendak berbuka puasa," katanya kepada Jawa Pos, Senin lalu (16/8).

 

Ratusan jamaah yang selesai salat tanpa dikomando antre mengular untuk mendapatkan bubur yang telah disediakan pengurus takmir. Mereka tertib dan sangat tenang. Tidak ada aksi saling dorong dan sikut.

Muslim Tamil dan India berusaha terus menjunjung toleransi keberagamaan di tengah persilangan budaya wilayah Little India, Singapura. Muslim di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News