Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis

Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
Di Masjid Buka Puasa, di Luar Pub Tampilkan Tari Erotis
 

Saat beberapa petugas pembagi bubur mengatakan bahwa jatah sudah habis, puluhan jamaah yang tidak mendapatkan jatah lantas balik badan dalam diam. Tidak ada protes dan keluh kesah.

 

Sepuluh menit menjelang berbuka puasa, lebih dari 600 jamaah sudah duduk berhadap-hadapan di kursi memanjang yang disediakan takmir. Di atas meja depan mereka tersedia berupa-rupa menu berbuka puasa.

 

Sajian utamanya adalah semangkuk bubur nasi. Jenis serupa dengan yang dibagikan selepas asar. Dalam bahasa Tamil, bubur nasi dengan campuran bawang bombay itu disebut Kanji-Kanji. Minumannya berupa susu manis dengan ekstrak bunga mawar. Kurma dan pepaya juga tersedia. Jawa Pos yang ikut berbuka puasa sore itu juga mendapat bagian menu khas muslim Tamil dan India.

 

Sementara itu, di sekitar Masjid Abdul Gaffoor, aktivitas Dunlop Street mulai hidup. Kawasan yang sejak 1800-an menjadi salah satu pusat aktivitas pedagang Tamil tersebut mulai ramai oleh para pelancong dari seluruh dunia. Restoran-restoran semakin riuh. Tempat-tempat hiburan malam menggeliat.

Muslim Tamil dan India berusaha terus menjunjung toleransi keberagamaan di tengah persilangan budaya wilayah Little India, Singapura. Muslim di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News