Di Saat Pandemi Corona, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Di Saat Pandemi Corona, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
Ilustrasi gelombang tinggi di Pantai Widarapayung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Foto: ANTARA/Sumarwoto

Dari model filter MJO tanggal 1 April 2020 secara spasial, gangguan MJO antara lain terjadi di wilayah Laut Jawa. Wilayah Jawa Tengah memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang/kuat.

"BMKG Ahmad Yani terus memantau pengaruh-pengaruh tersebut terhadap potensi peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kadang disertai petir dan angin kencang," kata Rendi.

Menurut dia, wilayah yang berpotensi menghadapi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada 2 April 2020 terdiri atas Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kabupaten Brebes, Blora, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

Pada 3 April 2020, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kabupaten Brebes, Purwodadi, Kudus, Pati, Kota Semarang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

Selanjutnya, tanggal 4 April 2020, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kabupaten Brebes, Blora, Purwodadi, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

"Mencermati kondisi tersebut, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis berupa angin kencang, petir, banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," kata Rendi. (antara/jpnn)

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan selatan Jabar, Jateng, dan DIY.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News