Di Surabaya, Satu Keluarga, Bapak, Ibu, Anak dan Janin Meninggal dalam Sepekan

Di Surabaya, Satu Keluarga, Bapak, Ibu, Anak dan Janin Meninggal dalam Sepekan
Anggota Gugus Tugas Rumpun Kuratif COVID-19 Jatim menampilkan data penanganan COVID-19, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (5/6) malam. Foto: ANTARA/Humas Pemprov Jatim/FA

jpnn.com, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur belum berani memastikan penyebab meninggalnya sejumlah warga dalam satu keluarga, di kawasan Gubeng Kertajaya IX Surabaya.

Tim masih menunggu hasil tes swab.

"Hasil pemeriksaan swab masih belum keluar, jadi belum dipastikan akibat COVID-19 atau tidak," ujar anggota Gugus Tugas Rumpun Kuratif COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril Al Farabi, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (5/6) malam.

Pihaknya membenarkan bahwa di Surabaya terdapat satu keluarga, yang terdiri atas pasangan suami istri dan anak beserta janinnya yang diperkirakan berusia delapan bulan di kandungan meninggal dunia hanya dalam kurun waktu sepekan.

"Yang meninggal ada bapak dan ibu, lalu anaknya beserta janinnya. Untuk hasil swab bapak dan ibunya belum keluar," ucap dr Jibril.

Sementara itu, di keluarga tersebut masih terdapat anak pasangan suami istri itu berusia 28 tahun beserta keponakan berusia empat tahun yang sampai saat ini tetap tinggal di rumah.

Terhadap keduanya, kata dia, juga dilakukan tes swab pada Jumat (5/6) pagi di RSUD dr Soetomo yang hasilnya belum diketahui saat tulisan ini diracik.

"Sampai sekarang saya belum dapat laporan hasilnya, tapi besok (Sabtu, 6/6) akan kami kabari lagi," kata Jibril.

Jibril dan timnya belum berani memastikan penyebab satu keluarga di Surabaya itu meninggal hanya dalam waktu sepekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News